Sebuah kesuksesan yang kamu dapatkan tentu dipengaruhi dari kecerdasan. Beberapa jenis kecerdasan yang umum orang ketahui antara lain kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, dan kecerdasan spiritual. Kecerdasan tersebut dibangun oleh jalur-jalur saraf otak yang telah dibuktikan melalui riset-riset neurosains.
Kecerdasan sosial terkait dengan interaksi individu dengan individu lain dalam suatu kelompok, baik kelompok di lingkungan kerja ataupun lingkungan bermasyarakat. Termasuk apakah seseorang tersebut dapat mengenal dirinya sendiri bahkan mengenal orang lain.
Individu yang mudah beradaptasi dan berkontribusi dalam lintas sektoral akan mengesampingkan kepentingan pribadi. Sehingga, mampu membagikan energi-energi positif bagi lingkungan kerja serta melakukan pencapaian tujuan organisasi yang baik karena mampu terhubung atau dapat berkoordinasi dalam segala kondisi.
Menurut Karl Albrecht, ada lima faktor dalam kecerdasan sosial yang perlu kamu ketahui, yaitu:
Kesadaran Situasional (Situational Awarness)
Merupakan suatu kemampuan untuk peka, memahami, peduli dan tanggap terhadap kondisi di lingkungan sekitar. Jika seseroang memiliki kecerdasan situasional yang tinggi, maka orang tersebut akan mudah beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya, baik lingkungan kerja ataupun tempat lainnya.
Kemampuan Membawa Diri (Presence)
Ini merupakan kemampuan seseorang dalam etika penampilan, berbicara, atau komunikasi verbal dan non verbal. Setiap orang yang berinteraksi dengan orang lain melalui percakapan, tentu akan meninggalkan impresi yang berbeda.
Sebab, apa yang kamu ucapkan dan tampilkan melalui komunikasi verbal maupun non verbal akan meninggalkan kesan secara keseluruhan tentang dirimu. Misalkan, kamu berbicara dengan intonasi lembut namun dengan jari telunjuk yang mengarah pada lwan bicaramu, maknanya jelas berbeda dengan saat kamu berbicara tanpa menunjuk ke arah lawan bicara.
Authenticity (Autentisitas)
Auntentisitas merupakan faktor dimana perilaku seseorang yang membuat orang lain melakukan penilaian. Apakah orang tersebut layak dipercaya, bagaimana kejujurannya, keterbukaan orang tersebut, dan apakah orang tersebut dapat menunjukkan ketulusan.
Faktor kecerdasan sosial satu ini penting karena anak menunjukkan apakah orang tersebut memiliki hati yang mulia dan bermartabat.
Clarity (Kejelasan)
Faktor satu ini merupakan kemampuan seseorang dalam menyampaikan gagasan secara jelas dan alami melalui cara persuasif. Sehingga, orang lain bisa menerima gagasan tanpa merasa terpaksa.
Seringkali ketika kamu mempunyai ide yang baik, namun tidak bisa kamu sampaikan dengan jelas, maka rekan kerja atau orang di sekitamu tidak berhasil kamu yakinkan dengan ide-ide tersebut. Kamu perlu menjelaskan isi pikiran dengan jernih dan sejelas-jelasnya bagi orang yang mendengarnya, bukan jelas dari sudut pandang kita sendiri.
Empati (Emphaty)
Merupakan kemampuan memahami dan mendengarkan kebutuhan, pemikiran, dan perasaan/kondisi dari orang lain.
Jika pemahaman kamu terhadap kebutuhan, gagasan ataupun kondisi orang di sekitar semakin kuat, maka kamu juga semakin mudah membangun hubungan atau relationship yang berkualitas dengan rekan kerja serta orang lain yang ada di lingkungan sekitar.
Nah, demikianlah penjelasan mengenai lima faktor kecerdasan sosial menurut Karl Albrecht. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta memberikan manfaat lebih untuk kamu, ya!