
Dalam dunia yang dipenuhi oleh tekanan sosial, ekspektasi tinggi, dan kebutuhan untuk terus menjadi sempurna, buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat karya Mark Manson hadir sebagai angin segar yang membebaskan.
Buku ini menjadi best-seller internasional dan diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk Indonesia. Melalui pendekatan yang blak-blakan, jujur, dan kadang-kadang kasar, Manson mengajak pembaca untuk meninjau kembali cara mereka memandang kebahagiaan, kesuksesan, dan kehidupan itu sendiri.
Mari simak review singkat buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat yang dilansir dari laman lembarankertas berikut ini!
Ringkasan Isi Buku
Buku ini terdiri dari sembilan bab yang masing-masing membawa tema penting tentang bagaimana cara bersikap lebih realistis terhadap kehidupan. Inti pesan dari buku ini adalah: “Kita tidak harus peduli pada semua hal. Pilihlah hal-hal yang benar-benar penting.”
Alih-alih mengikuti tren buku pengembangan diri yang mengajarkan tentang berpikir positif secara ekstrem, Manson justru menawarkan pendekatan sebaliknya. Ia menekankan bahwa menerima kenyataan pahit, kegagalan, dan ketidaksempurnaan adalah kunci menuju kebahagiaan yang lebih tulus dan mendalam.
Beberapa poin penting dalam buku ini antara lain:
- Pilih apa yang penting untuk diperjuangkan. Jangan menghabiskan waktu dan energi untuk hal-hal yang tidak memberikan makna.
- Rasa sakit adalah bagian alami dari kehidupan. Belajarlah untuk menerima, bukan menghindarinya.
- Tanggung jawab sepenuhnya ada pada diri sendiri. Meski kita tidak bisa mengendalikan semua hal, kita tetap bertanggung jawab atas reaksi dan tindakan kita.
Gaya Penulisan yang Unik
Salah satu daya tarik utama dari buku ini adalah gaya penulisan Mark Manson yang lugas, penuh humor, dan sering kali “to the point.” Ia tidak berusaha untuk memoles kata-kata agar terdengar manis, tetapi justru menggunakan bahasa yang kasar namun jujur, yang terasa seperti wake-up call bagi pembacanya.
Pendekatan ini membuat buku ini terasa sangat relatable, terutama bagi generasi milenial dan gen Z yang hidup di era media sosial dan banjir informasi. Gaya bahasa ini juga memperkuat pesan utama bahwa tidak semua hal perlu diambil hati.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
- Memberikan sudut pandang baru terhadap konsep kebahagiaan.
- Tidak menggurui, tetapi mengajak berpikir kritis.
- Menggunakan banyak contoh nyata dan kisah pribadi yang mudah dipahami.
Kekurangan:
- Bahasa yang kasar mungkin kurang cocok bagi pembaca yang menginginkan bacaan yang lebih halus.
- Beberapa poin terasa berulang di bagian tengah buku.
Siapa yang Harus Membaca Buku Ini?
Buku ini sangat cocok dibaca oleh siapa saja yang merasa lelah dengan tuntutan hidup, stres karena standar kesuksesan yang tidak realistis, atau mereka yang sedang mencari makna hidup.
Terutama bagi kamu yang merasa harus “sempurna” dalam segala hal, buku ini bisa menjadi pengingat bahwa tidak apa-apa untuk gagal dan tidak apa-apa untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak penting.
Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat bukanlah buku motivasi biasa. Buku ini menantang kita untuk bersikap lebih jujur terhadap diri sendiri, menerima kekurangan, dan belajar untuk tidak terlalu peduli terhadap hal-hal yang tidak penting.
Mark Manson berhasil mengemas filosofi hidup sederhana dalam bahasa yang mengena dan penuh makna. Sebuah bacaan yang cocok untuk menemani refleksi diri dan perjalanan menuju hidup yang lebih tenang.