review Along with the Gods

Film Korea kini tidak lagi sebatas drama romantis atau komedi ringan. Hadirnya Along with the Gods: The Two Worlds (2017) menjadi bukti bahwa perfilman Korea mampu mengeksekusi genre fantasi epik dengan narasi mendalam dan efek visual setara Hollywood.

Diadaptasi dari webtoon berjudul sama karya Joo Ho-min, film ini menyuguhkan eksplorasi dramatis tentang kehidupan setelah kematian yang dibumbui nilai-nilai keluarga, keadilan, dan pengampunan.

Sebagai film pembuka dari seri “Along with the Gods”, film ini berhasil memikat jutaan penonton di Korea Selatan dan internasional. Artikel ini akan membahas review Along with the Gods secara mendalam aspek cerita, produksi, serta kekuatan emosional yang ditawarkan film ini. Simak baik-baik, ya!

Sinopsis dan Tema Cerita

Kisah dimulai dengan kematian Kim Ja-hong (Cha Tae-hyun), seorang pemadam kebakaran yang dianggap sebagai “roh mulia” karena gugur saat menyelamatkan nyawa anak kecil. Setelah meninggal, ia didampingi oleh tiga malaikat maut—Gang-rim (Ha Jung-woo), Haewonmak (Ju Ji-hoon), dan Duk-choon (Kim Hyang-gi)—untuk melalui tujuh pengadilan di akhirat.

Setiap pengadilan menguji dosa-dosa besar manusia, seperti kekerasan, pengkhianatan, kebohongan, dan penelantaran orang tua. Jika Ja-hong terbukti tak bersalah dalam semua ujian ini, maka ia berhak untuk bereinkarnasi.

Namun, seiring perjalanan pengadilan demi pengadilan, terungkap sisi-sisi kelam dari masa lalunya. Konflik utama muncul bukan hanya dari pengadilan itu sendiri, melainkan dari batin Ja-hong yang dihantui rasa bersalah terhadap keluarganya, terutama terhadap sang ibu dan adik laki-lakinya, Soo-hong.

Perpaduan Emosi, Visual, dan Akting yang Solid

Yang membuat Along with the Gods: The Two Worlds begitu istimewa adalah kemampuannya menggabungkan cerita emosional dengan visual yang luar biasa. Penonton tidak hanya diajak menyaksikan perjalanan epik, tetapi juga merenungi makna di balik keputusan dan penyesalan manusia semasa hidup.

Ha Jung-woo sebagai pemimpin malaikat maut, Gang-rim, tampil tegas namun menyimpan trauma masa lalu. Ia menjadi narator sekaligus karakter yang perlahan menunjukkan sisi emosionalnya. Cha Tae-hyun, yang biasanya dikenal lewat peran komedi, tampil serius dan menyentuh sebagai Ja-hong. Transformasi karakter ini menjadi titik fokus narasi film.

Tak ketinggalan, visual dunia akhirat yang megah dan kreatif membuat setiap pengadilan menjadi pengalaman sinematik tersendiri. Dari gurun es, istana langit, hingga jurang api neraka—semuanya divisualisasikan dengan kualitas efek komputer yang memukau dan sinematografi yang dramatis.

Nilai Moral dan Refleksi Kehidupan

review Along with the Gods

Film ini tidak sekadar menghibur, tetapi juga mengandung pesan moral yang kuat. Melalui karakter Ja-hong, penonton diajak untuk merenungi konsekuensi dari keputusan hidup dan pentingnya memperbaiki hubungan dengan orang terdekat selagi masih ada waktu.

Ada momen-momen emosional yang menggambarkan bahwa seseorang yang tampak baik di permukaan tetap bisa memiliki luka batin dan dosa tersembunyi. Namun film ini juga menekankan bahwa penyesalan dan pengampunan adalah bagian dari proses menjadi manusia yang lebih baik.

Konsep keadilan di akhirat pun diangkat dengan pendekatan berbeda dari tradisi kepercayaan barat atau timur. Film ini menawarkan semacam “sistem pengadilan spiritual”, yang unik dan menyegarkan, bahkan cenderung filosofis.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan:

  • Cerita yang orisinal dan menyentuh.
  • Visual efek luar biasa.
  • Akting solid dari para pemeran utama.
  • Musik latar yang memperkuat nuansa emosional.

Kekurangan:

  • Kompleksitas cerita bisa membingungkan jika tidak fokus.
  • Beberapa subplot terasa belum terselesaikan, namun itu dijawab dalam sekuel berikutnya.

Along with the Gods: The Two Worlds adalah film yang berhasil menyatukan genre fantasi, drama keluarga, dan spiritualitas dalam satu cerita yang mengalir kuat dan menyentuh. Bukan sekadar tontonan penuh efek visual, film ini mengajak penonton merenungi apa arti hidup yang benar-benar “mulia”.

Film ini sangat cocok ditonton bagi mereka yang menyukai cerita dengan nilai moral yang dalam, serta bagi pecinta film Korea yang ingin melihat sisi berbeda dari sinema Negeri Ginseng.

Jika kamu menyukai film ini, sekuelnya Along with the Gods: The Last 49 Days juga layak untuk ditonton, karena memperluas semesta cerita dan menggali lebih dalam masa lalu para malaikat maut. Selamat menonton!