Korupsi, kolusi dan nepotisme sudah sepatutnya menjadi musuh kita semua sebagai warga negara. Adapun praktik ini bisa terjadi di ruang lingkup yang lebih kecil seperti organisasi.
Salah satu bentuk korupsi yang kerap kali dilakukan karyawan namun tidak disadarinya adalah korupsi waktu. Hal ini terjadi pada saat karyawan tidak menggunakan waktu kerja dengan semestinya dan justru menghabiskannya untuk melakukan hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, seperti bermain game, membuka aplikasi hiburan, mengobrol lama dengan rekan, atau jalan-jalan keluar kantor di jam kerja.
Perilaku ini patut diwaspadai karena akan merugikan perusahaan dan harus segera diatasi dengan cara-cara berikut ini:
1. Memberikan Peraturan yang Jelas Terhadap Karyawan
Sebuah organisasi atau perusahaan dapat beroperasi dengan lancar dan aman karena adanya peraturan yang mengikat. Guna mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan dari karyawan, peraturan adalah solusi paling utama yang bisa dilakukan.
Peraturan yang dibuat oleh perusahaan akan mengirimkan pesan kepada karyawan bahwa mereka harus mematuhinya. Terlebih jika peraturan tersebut dibuat dengan jelas dan disosialisasikan dengan baik.
Hal ini akan mengatasi perilaku-perilaku karyawan yang tidak berintegritas. Misalnya saja karyawan yang menceklis kehadiran rekan kerjanya meskipun orang tersebut tidak hadir hanya agar membuat orang tersebut terhindar dari masalah. Menanggapi hal ini, perusahaan harus tegas menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan suatu tindakan penipuan dan memiliki sanksi yang jelas melalui peraturan yang dibuat tersebut.
2. Memberikan Prosedur Kedisiplinan
Prosedur kedisiplinan dibuat guna membatasi dengan jelas toleransi perusahaan terhadap perilaku korupsi waktu yang dilakukan oleh karyawan. Sebagai contoh, perusahaan atau pemimpin dalam perusahaan dapat membuat prosedur kedisiplinan progresif dalam bentuk peringatan lisan, peringatan tertulis, penangguhan, dan bahkan pemutusan hubungan kerja yang disesuaikan dengan tingkatan pelanggaran yang dilakukan karyawan tersebut kecil atau besar.
Semakin besar pelanggaran yang dilakukan maka peringatan yang diberikan juga semakin serius. Apabila ada karyawan yang telat 10 menit datang ke kantor berkali-kali bisa diawali dengan memberi peringatan lisan.
Namun jika pelanggaran yang dibuat karyawan besar seperti memalsukan data kehadirannya selama lima hari padahal dia tidak datang ke kantor sama sekali, maka peringatan tertulis bisa dilayangkan atau bahkan sanksinya dibuat lebih tinggi seperti pemotongan gaji.
Dalam hal ini, perusahaan juga harus lebih bijak dalam menentukan pelanggaran mana yang termasuk ringan atau berat. Perilaku seperti telat 5 menit datang ke kantor masih lebih baik daripada menghabiskan waktu istirahat makan siang selama 3 jam.
3. Menyampaikan Harapan Perusahaan Kepada Karyawan
Cara selanjutnya yang bisa dilakukan perusahaan atau pemimpin perusahaan untuk menangani korupsi adalah dengan menetapkan dan meluruskan harapan dari perusahaan serta mensosialisasikannya kepada seluruh karyawan. Pimpinan perusahaan dapat menyampaikan harapannya kepada karyawan melalui suatu forum terbuka seperti acara gathering kantor atau meminta jajaran manajerial perusahaan untuk menyampaikannya kepada bawahannya masing-masing.
Sampaikan visi dan misi perusahaan serta target dan budaya kerja seperti apa yang ingin dikembangkan dalam perusahaan. Pimpinan perusahaan bisa menyampaikan bahwa perusahaan tidak mendukung adanya aktivitas lembur karyawan yang terjadi karena karyawan tidak memanfaatkan waktu kerjanya dengan baik selama 8 jam waktu kerja yang ada.
Di sisi lain, perusahaan bisa memberikan program apresiasi bagi karyawan yang secara konsisten hadir tepat waktu ke kantor dan secara perhitungan evaluasi performance mencapai ekspektasi kerja yang efektif meskipun tidak lembur. Dengan hal ini, karyawan akan termotivasi untuk kerja secara efektif dan terhindar dari perilaku korupsi waktu.
Sebagai karyawan, ayo terapkan waktu kerja efektif selama bekerja di kantor. Hindari membuang-buang waktu seperti mengobrol terlalu lama, terlalu sering bermain gadget, atau menghabiskan waktu makan siang yang terlalu lama selama jam kerja karena hal ini hanya akan membuat kita terbiasa melakukan perilaku korupsi.
Bagi perusahaan, jangan berhenti mensosialisasikan kepada karyawan potensi kerugian dari perilaku korupsi waktu baik untuk perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Tanamkan perilaku integritas kepada karyawan untuk menghentikan perilaku korupsi waktu. Tentunya, semua ini juga harus dimulai dari level tertinggi di perusahaan terlebih dahulu ya.
Jadilah pemimpin yang dapat memberikan contoh serta teladan yang baik agar para karyawan dapat mengikuti kebiasaan ini dan menjadikan kebiasaan waktu kerja efektif sebagai budaya di perusahaan. Agar lebih mantap menghindari korupsi waktu, yuk pelajari nilai-nilai integritas dan sikap antikorupsi ada situs ACLC KPK!
Referensi:
https://aclc.kpk.go.id/aksi-informasi/Eksplorasi/20220517-memahami-9-nilai-prinsip-antikorupsi
https://www.linovhr.com/korupsi-waktu-kerja/
https://www.studilmu.com/blogs/details/4-cara-menangani-korupsi-waktu-yang-dilakukan-karyawan